Welcome

Senin, 16 Maret 2015

Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional

A.   Perkembangan Akuntansi Internasional
Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan berevolusi dari ”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu 
1. faktor lingkungan
2. Internasionalisasi dari disiplin akuntansi
3. Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi. Akuntansi dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungan.

Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain:
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap pembangunan Ekonomi
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional

v  Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Choi et.al (1998:38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1.    Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu :
a. Absolute uniformity
Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai.
b. Circumstantial uniformity
Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan.
c. Purposive uniformity
Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.

2.    Pengembangan Kerangka-Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang dikembangkan menggunakan dasar pikiran akuntansi sebagai suatu disiplin independen. Faktor-faktor internal atau intrinsic dari akuntansi disusun secara hirarkis dan berhubungan secara horizontal dalam usaha untuk mengembangkan struktur internal yang komprehensif dan konsisten bagi semua aspek disiplin akuntansi keuangan.

3.    Perusahaan Multinational (MNCs) sebagai agen pengembangan Akuntansi
Pada saat ini harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan komprehensif masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar.

4.    Kebutuhan Akuntansi dari negara berkembang
Perhatian akuntansi di negara berkembang meliputi: (1) tipe sistem akuntansi yang sedang dibutuhkan dan (2) pendidikan dan sarana lalin apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan terlatih. Cara yang lain adalah dengan transfer teknologi akuntansi negara maju yang dilakukan secara selektif.

5.    Fungsi Akuntansi dalam ekonomi terpusat
Perbedaan yang mendasar antara ekonomi pasar dan ekonomi terpusat adalah bahwa dalam ekonomi terpusat, semua aktivitas ekonomi yang substantive dikelola oleh pemerintah. Choi et. al (1998 ; 52) menggambarkan perbedaan fungsi akuntansi dari ekonomi pasar dan ekonomi pusat dilihat dari struktur organisasi, pembukuan, pengendalian dan audit, dan referensi-referensi untuk follow up.


v Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:
1.    Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.    Sistem Hukum Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.   Perpajakan di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.   Ikatan Politik dan Ekonomi
5.     Inflasi Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan
mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.    Tingkat Pendidikan Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.   Budaya Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

Dimensi Nilai Akuntansi yang Mempengaruhi Praktek Akuntansi:
1.   Profesionalisme versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan perimbangan professional individu dan regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hokum yang telah ditentukan.
2.   Keseragaman versus fleksibilitas preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu
3.   Konservatisme versus optimisme
4.   Kerahasiaan versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi terhadap public.

B.    Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia. Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1.   Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3.   Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4.  Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.

v Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan system hokum suatu Negara :
1.  Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai Anglo Saxon.
2.  Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.

sumber:
http://noviantyrisca.blogspot.com/

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Internasional

A.      Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional (non domestic), perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum (general purpose yang         berorientasi nasional, dalam arti luas untuk :
·       Analisa komparatif internasional
·       Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2 bisnis mulitnasional
·       kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional
·       harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik,organisasi, profesi dan pembuatan standar
·       Ada 3 kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh.
Perusahaan yang melakukan go internasional mempunyai alasan berdasarkan hal di bawah ini:
1.        Theory pf comparative advantage
2.       Imperfect market theory
3.       Product cycle theory
4.       Transfer technology and strategic alliance

v Tujuan Akuntansi Internasional
Adapun tujuan dari adanya akuntansi internasional adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipamahi dan dapat diterapkan yang mewajibkan infromasi yang berkualitas tinggi, transaparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
2.       Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-stnadar yang ketat.
3.       Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.
4.       Untuk membantu dan memudahkan bisnis atau usaha antar Negara-negara di dunia.
5.       Membantu perekonomian dunia ke arah yang lebih baik.

B.      Ruang lingkup
Sementara itu adapun ruang lingkup atau bidang dari Akuntansi Internasional terdiri dari 2 aspek yakni:
1.        Aspek Pertama
Akuntansi internasional membahas gambaran standard akuntansi dan praktek akuntansi diberbagai negara di dunia serta membandingkan standard dan praktek akuntansi tersebut pada masing masing negara yang dibahas.
2.       Aspek Kedua
Transaksi internasional membahas mengenai pelaporan keuangan .penjabaran dan transaksi valas ,sistem informasi ,penganggaran ,sistempenilaian kerja ,perpajakan dan audit internasional .dalam aspek ini juga termasuk pembahasan akuntansi manajemen untuk bisnis internasional Jadi dapat saya tarik kesimpulan bahwa Akuntansi Internasional yaitu suatu standar sistem informasi Akuntansi Internasional dalam pelaporan keuangan untuk kegiatan-kegiatan bisnis yang melibatkan 2 atau lebih Negara serta penerapan praktek-praktek Akuntansi di berbagai negara.

sumber: 
https://galuhwardhani.wordpress.com/2012/03/09/pengenalan-akuntansi-internasional/

Minggu, 04 Januari 2015

Manajemen Laba

Manajemen laba

Pengertian manajemen laba menurut beberapa ahli :

Menurut schiper (1989) dalam Rahmawati dkk (2006), manajemen laba merupakan suatu intervensi  dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal

Menurut Asih dan Gu(2000) manajemen laba adalah suatu proses  yang dilakuksan dengan sengaja dalam batasan GAAP untuk mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan.

Menurut Scott (2003) manajemen laba dilakukan dengan pola sebagai berikut :

1. Taking a bath, Pola manajemen laba yang melaporkan laba pada periode berjalan dengan nilai yang sangat rendah atau sangat tinggi.

2. Income minimization, Pola manajemen ini seperti taking a bath tapi tidak se-ekstrim pola taking a bath. Menjadikan laba di periode berjalan lebih rendah dari pada laba sesungguhnya.

3. Income maximization, Pola manajemen laba ini berkebalikan dengan income minimization. Melaporkan laba lebih tinggi dari pada laba sesungguhnya.

 4. Income smoothing, Pola manajemen laba yang paling menarik yaitu dengan cara melaporkan tingkatan laba yang cenderung berfluktualisasi yang normal pada periode-periode tertentu. Tindakan para manajer perusahaan yang melakukan pemanipulasian laporan keuangan dengan menaikkan (menurunkan) laba perusahaan dinilai merugikan para pengguna laporan keuangan. Praktik manajemen laba dapat membuat para investor mengambil keputusan investasi yang salah. Manajer perusahaan memiliki motivasi-motivasi tertentu dalam memanipulasi data keuangan perusahaan. 

Scott (2003) menemukan beberapa motivasi terjadinya manajemen laba, yaitu:

1. Bonus purposes, Manajer akan melakukan tindakan oportunistik dengan memaksimalkan laba saat ini untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan pribadi.

2. Political motivation, Banyak perusahaan memiliki politik yang terlihat. Terutama untuk perusahaan yang menaungi hajat hidup banyak orang seperti perusahaan minyak, gas, dll. Beberapa perusahaan melakukan earnings management untuk mengurangi visibilitasnya.

3. Taxation motivation, Pajak pendapatan mungkin motivasi yang paling nyata dari manajemen laba. Otoritas perpajakan cenderung memaksakan peraturan akuntansi mereka dalam menghitung pajak pendapatan, mengurangi ruang lingkup perusahaan untuk melakukan manuver.

4. Perubahan CEO, Beberapa dari motivasi manajemen laba ada pada saat adanya perubahan CEO. Hipotesis perencanaan bonus memprediksikan bahwa pengunduran diri CEO akan beberapa terlibat dalam strategi maksimalisasi laba untuk meningkatkan bonus mereka.

5. IPO, Perusahaan yang akan melakukan IPO belum memiliki nilai pasar yang telah terbangun. Dan memungkinkan manajer dari perusahaan going public akan melakukan manajemen laba untuk menaikkan harga saham mereka.

6. Informasi kepada investor, Manajemen tipikalnya akan memberikan informasi yang terbaik tentang prospek laba masa depan kepada investor. Dengan memberikan memberikan estimasi yang baik pada kekuatan laba maka dapat meningkatkan nilai pasar saham. 

Sedangkan Menurut Watt dan Zimmerman (1986), Dalam positif accounting theory terdapat 3 faktor pendorong yang melatar belakangi terjadinya manajemen laba:

Bonus Plan Hypothesis, Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar berdasarkan laba lebih banyak menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.

Debt Covenant Hypothesis, Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba (Sweeney, 1994 dalam Rahmawati dkk, (2006). Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal.

Political Cost Hypothesis, Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi pemerintah akan segera mengambil tindakan, misalnya: mengenakan peraturan antitrust, menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan lain-lain.


Sumber :
http://pustakabakul.blogspot.com/2013/06/konsep-dan-pengertian-manajemen-laba.html?m=1

http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-manajemen-laba/

Rabu, 26 November 2014

(TULISAN 2) Sejarah The Big Four KAP

Sejarah the big four KAP
KAP ( Kantor akuntan publik) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan sebgaia wadah bagi akuntan public dalam memberikan jasanya. Sekarang ini terdapat empat kantor akuntan berskala internasional yang terbesar atau biasa dikatakan the big four yang menangani sebgaian besar audit bagi perusahaan baik perusahaan terbuka maupun perusahaan tertutup.
Sebelumnya kelompok kantor akuntan terbesar the big four ini adalah “big eight” dan kemudian adanya serangkaian merger dan likuidasi Arthur Andersen yang terlibat skandal atas enron pada tahun 2001.

The big eight
The big eight berlangsung sampai dengan tahun 1989. Kantor- kantor tersebut adalah:
1.           Arthur Andersen
2.          Arthur young& company
3.          Coopers& Lybrand
4.          Ernst& whinney ( sampai dengan tahun 1979)
5.          Delloitte Haskins& sells( sampai dengan tahun 1978)
6.          Peat Marwick Mitchell ( berubah nama menjadi Peat Marwick)
7.          Price waterhouse
8.          Touche ross

Sebgaian besar the big 8 merupakan aliansi antara firma yang berasal dari british dan US pada abad ke 19 atau awal abad ke 20. Price waterhouse merupaka UK yang kemudian membuka cabang di US pada 1890 dan kemudian terpisah dan berdiri sendiri. Firma peat Marwick Mitchell merupaka gabungan firma US dan UK dan menggunakan nama yang sama loada tahun 1925, firma lainnya menggunakan nama yang berbeda untuk domestic business ( tidak menggunakan nama bersama/ common names), antara lain touché ross pada tahun 1960, Arthur young(at first Arthur young, McLelland Moores) tahun 1968, coopers& Lybrand pada tahun 1973, deloitte Haskins( sells pada tahun 1978 dan Ernst& whinney pada tahun 1979.

The big six
Dari the big eight berubah menjadi the big six yang berlanmgsung dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1998.
Dikarenakan kompetensi diantara kantor akuntan yang semakin intensif membuat the big eight menjadi the big six pada juni 1989 yaitu ketika Ernst& whinney merger dengan Arthur young menjadi Ernst& young dan juga Deloitte Haskins& Sells merger dengan Touché Ross menjadi Deloitte& Touché pada agustus 1989.

Yang termasuk kedalam the big six adalah:
1.        Arthur Andersen
2.       Coopers& Lybrand
3.       Ernst& young
4.       Deloitte& touché
5.       Peat Marwick Mitchell
6.       Price waterhouse

The big five
Pada juli 1998 ketika price waterhouse merger dengan coopers& Lybrand menjadi price water house coopers the big six berubah menjadi the big five.

Yang termasuk kedalam the big five adalah
1.        Arthur Andersen
2.       Ernst& young
3.       Deloitte& touché
4.       Peat Marwick mithchell
5.       Pricewaterhousecoopers

The big four
The big four berlangsung dari tahun 2002 hingga sekarang,  kasus kolapsnya enron ternyata telah menyeret Arthur Andersen yang mengaudit laporan keuangan enron kedalam serangkaian penyelidikan oleh otoritas bursa US. Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa Arthur Andersen terlibat dalam skandal tersebut. Kantor akuntan Arthur Andersen didakwa melawan hukum karena menghancurkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengauditan enron dan menutupi kerugian jutaan dolar. Hasil keputusan hukum secara efektif menyebabkan kebangkrutan secara global dari bisnis Arthur Andersen. Dan kantor akuntan diseluruh dunia yang berada dibawah bendera Arthur Andersen seluruhnya dijual dan kebanyakan menjadi anggota kantor k=akuntan internasional lainnya. Di UK, para partner Arthur Andersen setempat kebanyakn bergabung dengan Ernst& young dan deloitte touché tomatsu. Di insonesia sendiri, para partner Arthur Andersen pada akhirnya bergabung dengan Ernst&young.

Dan yang termasuk kedalam the big four adalah
1.        Pricewaterhousecoopers(PWC)
Pricewaterhousecoopers (PWC) adalah kantor jasa professional terbesar di dunia saat ini. Di amerika serikat kantor ini beroperasi dengan nama Pricewaterhousecoopers LLP yang merupakan perusahaan swasta terbesar keenam.
2.       Deloitte Touche Tohmatsu
Deloitte Touche Tohmatsu adalah urutan kedua terbesar didunia dalam bidang jasa professional. Deloitte di Indonesia diwakili oleh Osman Bing Satrio dan Rekan juga didukung oleh PT Deloitte Konsultan Indonesia dan Deloitte Tax Service.
3.       Ernst&young (EY)
Ernst & young merupakan perusahaan global yang terdiri dari sejumlah anggota EY Global yang bermarkas di London, EY AS di new York, dan EY Indonesia di Jakarta.
Di Indonesia sendiri Ernst& Young berafiliasi dengan kantor akuntan public Purwantono, Suherman & Surja (PSS).
4.       KPMG
KPMG merupakan salah satu perusahaan jasa professional terbesar didunia. Setiap perusahaannasional KPMG adalah sebuah badan legal Independen dan merupakan anggota dari KPMG Internasional perusahaan swiss verein yang bermarkas besar di Belanda.
Di Indonesia sendiri KPMG memiliki partner local yaitu Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja yang dipimpin oleh Tohana Widjaja.

Kantor akuntan yang menjadi the big four firms adalah sebagai berikut:
Firm
Revenues
People
Fiscal Year
Deloitte Touche Tohmatsu
$27.4bn
165,000
2008
PricewaterhouseCoopers
$25.2bn
146,700
2007
Ernst & Young
$21.1bn
130,000
2007
KPMG
$19.8bn
123,000
2007

Sumber:


(TULISAN 1) Kecurangan Dalam Akuntansi

 Kecurangan Dalam Akuntansi
Kecurangan dalam akuntansi yang biasanya disebut dengan kata fraud yaitu merupakan penyimpangan dari Prosedur akuntansi yang benar. Menurut Alison (2006) dalam artikelnya yang berjudul Fraud auditing mendefinisikan fraud sebagai bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak – pihak yang dirugikan dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan.
Sedangkan blac’s law dictionary fraud menguraikan pengertian fraud mencakup segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari orang lein dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat.

Tipe tipe kecurangan akuntansi
Albrecht, et,al. (2009:11) menjelaskan beberapa tipe kecuranagn sebagai berikut:
1.        Tipe kecurangan : employee embezzlement
Pelaku kecurangan : keryawan
Korban : pimpinan
Keterangan: karyawan mengambil alih asset milik perusahaan
2.       Tipe kecurangan: vendor fraud
Pelaku kecurangan: produsen
Korban: perusahaan yang membeli barang/ jasa
Keterangan: vendor memberikan harga lebih tinggi atau kualitas maupun kuantitas yang lebih rendah dari yang telah disepakati
3.       Tipe kecurangan: Customer fraud
Pelaku kecurangan: produsen
Korban: perusahaa yang menjual barang/ jasa
Keterangan: pelanggan menipu penjual agar mereka mendapatkan lebih dari yang seharusnya
4.       Tipe kecurangan: management fraud
Pelaku kecurangan : top manajemen
Korban: stockholders dan para [pengguna laporan keuangan
Kleternagan: top manajemen memanipulasi laporan keuangan dan menyajikan informasi yang bias.
5.       Tipe kecurangan: investment scams and other customer fraud
Pelaku kecurangan: perorangan
Korban: investor
Keterangan: jenis penipuan yang dilakukan agar pihak lain percaya dan menenemkan modalnya.
6.       Tipe kecurangan: other
Pelaku kecurangan: segala kalangan
Korban: segala kalangan
Keterangan: setiap kali seseorang mengambil keuntungan dari kepercayaan orang lain untuk melakukan penipuan.

Klasifikasi Kecurangan akuntansi
Asosiasi pemeriksaan kecurangan bersertifikat merupakan organisasi professional bergerak dibidang pemeriksaan kecurangan yang berkedudukan di amerika serikat, mengklasifikasikan fraud dalam tiga kelompok berdasarkan perbuatan, yaitu:
1.        Penyimpangan atas asset, yaitu penyalahgunaan atau pencurian asset perusahaan atau pihak lain. Penyimpangan ini mudah dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat diukur/dihitung.
2.       Pernyataan palsu atau salah pernyataan, yaitu tindakan untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangan untuk memperoleh keuntungan atau dpata dianalogkan dengan istilah wondow dressing.
3.       Korupsi, yaitu jenis fraud yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak lain.

Contoh praktik kecurangan akuntansi yang pernah di lakukan, diantaranya:
1.        Enron corp
Perusahaan terbesar ke tujuh di AS yang bergerak dibidang industry energi, dimana para manajernya memanipulasi angka yang menjadi dasar untuk memperoleh kompensasi moneter yang besar. Praktik kecurangan yang dilakukan antara lain di Divisi pelayanan energy, para eksekutif melebih – lebihkan nilai kontrak yang dihasilakn dari estimasi internal. Pada proyek perdagangan luar negeri misalnya di India dan Brasil, para eksekutif membukukan laba yang mencurigakan. Adanya strategi yang salah, investasi yang buruk dan pengendalian keuangan yang lemah menimbulakn ketimpangan neraca yang sangat besar dan harga saham yang dilebih-lebihkan, hal ini mengakibatkan ribuan orang kehilangan pekerjaan dan kerugian pasar milyaran dollar pada niali pasar (Schwartz, 2001: Mclean, 2001). Kasus ini diperparah dengan praktik akuntan public (KAP) Arthur Andersen terhadap enron. Arthur Anderson yang sebelumnya merupaka salah satu the big six tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan enron tetapi juga telah melakukan tindakan yang tidak etis dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus enron. Indepedensi sebagai auditor terpengaruh dengan banyaknya mantan pejabat dan senior KAP Arthur Andersen yang bekerja dalam department akuntansi enron corp. Enron dan Andersen yang merupakan dua raksaksa industri dibidanganya pun sama-sama kolaps dan menorehkan sejarah kelam dalam praktik akuntansi.

2.       Indonesia
Di Indonesia sendiri terdapat skandal akuntansi yang merupakan salah satu kasus yang ramai diberitakan dimana adanya keterlibatan 10 KAP di Indonesia dalam praktik kecurangan.  10 kap tersebut ditunjuk untuk mengaudit 37 bank sebelum terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997. Hasil audit mengungkapkan bahwa laporan keuangan bank-bank tersebut sehat. Namun, saat krisis menerpa Indonesia bank-bank tersebut kolaps dikarenakan kinerja kuangan yang buruk. Setelah pemerintah melakukan investigasi barulah terungkap bahwa KAP-KAP tersebut terlibat dalam praktik kecurangan akuntansi.

Sumber:





for me

i'm a girl who dreamer, muslim,using headdress (hijab),i love allah, and one of the most important for my live are my parents and fams. i love them well so much, and hope you enjoy with this site ,thank you for visit my blog :)
Thank You